Pinjaman Nisbah Tinggi
Definisi Pinjaman Nisbah Tinggi
“Pinjaman hipotek yang jumlahnya mendekati nilai barang yang diagunakan yang nisbahnya lebih dari 80%; biasanya agunan yang bernisbah tinggi tersebut diasuransikan; misalnya, pinjaman hipotek di Indonesia adalah pinjaman untuk kredit pemilikan rumah.”
Otoritas Jasa Keuangan
Apa itu Pinjaman Nisbah Tinggi?
Pinjaman nisbah tinggi adalah pinjaman dengan nilai pinjaman yang relatif tinggi dibandingkan dengan nilai properti yang digunakan sebagai jaminan. Pinjaman hipotek yang memiliki rasio pinjaman tinggi memiliki nilai pinjaman yang mendekati 100% dari nilai properti. Pinjaman dengan rasio tinggi dapat disetujui untuk peminjam yang tidak mampu membayar uang muka dalam jumlah besar. Untuk hipotek, pinjaman dengan rasio tinggi biasanya berarti nilai pinjaman melebihi 80% dari nilai properti. Perhitungan ini disebut rasio pinjaman terhadap nilai (LTV), yang merupakan penilaian risiko pinjaman yang digunakan lembaga keuangan sebelum menyetujui hipotek.
Rumus untuk Pinjaman Nisbah Tinggi Menggunakan Loan to Value (LTV)
Meskipun tidak ada formula khusus untuk menghitung pinjaman nisbah tinggi, investor harus terlebih dahulu menghitung rasio pinjaman-terhadap-nilai dalam situasi mereka untuk menentukan apakah pinjaman melebihi ambang LTV 80%.
Rasio LTV= Jumlah Hipotek/Nilai Properti yang Dinilai
Cara Menghitung Pinjaman Nisbah Tinggi Menggunakan LTV:
- Rasio LTV dihitung dengan membagi jumlah yang dipinjam dengan nilai properti yang dinilai.
- Lipat gandakan hasilnya dengan 100 untuk menyatakannya sebagai persentase.
- Jika nilai pinjaman setelah uang muka kamu melebihi 80% dari LTV, pinjaman tersebut dianggap pinjaman dengan nisbah tinggi.
Istilah terkait yang ini
