Peringkat Obligasi

Definisi Peringkat Obligasi

"Peringkat yang diberikan oleh suatu perusahaan penilai obligasi mengenai bonafiditas dari penerbit obligasi (ada empat predikat), misalnya perusahaan Standard & Poor’s mendapat predikat BBB atau baik; bank-bank komersial diizinkan untuk membeli obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan predikat ini; obligasi jenis ini juga dapat diterima sebagai gadai atau fidusia seperti dana pensiun; obligasi dengan predikat yang lebih rendah dari BBB dikenal sebagal obligasi sampah (Junk bond) dan dianggap sebagai investasi spekulatif (bond quality)."

Otoritas Jasa Keuangan

Apa itu Peringkat Obligasi?

Peringkat Obligasi adalah suatu tingkat yang mengukur kemampuan perusahaan penerbit obligasi dalam memenuhi kewajibannya dan menjadi acuan investor sebelum membeli obligasi. Peringkat obligasi mempengaruhi tingkat pengembalian obligasi yang diharapkan investor. Semakin rendah peringkat sebuah obligasi, semakin tinggi tingkat pengembalian yang diharapkan investor.

Peringkat obligasi biasanya terdiri dari 2 atau 3 huruf yang disertai tanda atau angka, tergantung perusahaan pemeringkatnya. Peringkat obligasi dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu

  • Investment grade

    • AAA atau Aaa.
    • AA+, AA dan AA- atau Aa1, Aa2, dan Aa3.
    • A+, A, dan A- atau A1, A2, dan A3.
    • BBB+, BBB dan BBB- atau Baa1, Baa2, dan Baa3.

Obligasi yang memiliki peringkat investment grade menunjukkan kalau obligasi ini layak investasi dan aman karena perusahaannya dapat membayar bunga dan pokok pinjaman. Bagi investor yang mencari investasi yang aman, mereka akan memilih rating investment grade.

  • Non investment grade

    • BB+, BB dan BB- atau Ba1, Ba2, dan Ba3.
    • B+, B dan B- atau B1, B2, dan B3.
    • CCC+, CCC dan CCC- atau Caa1, Caa2, dan Caa3.
    • CC+, CC dan CC- atau Ca11, Ca2, dan Ca3.
    • C+, C dan C- atau C1, C2, dan C3.

Obligasi dengan peringkat non investment grade menunjukkan risiko default yang tinggi. Risiko default obligasi adalah risiko perusahaan tidak mampu membayar kupon obligasi atau mengembalikan pokok obligasi. Perusahaan yang termasuk dalam kategori ini biasanya sulit mendapat pendanaan sehingga mereka mengeluarkan kupon yang tinggi, yang dikenal juga sebagai high yield bond. Biasanya investor yang memilih jenis obligasi ini memiliki sifat spekulatif, karena imbal hasilnya bisa sangat tinggi jika perusahaan dapat membayarkan semua kewajibannya.

Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi

  1. Faktor keuangan. Faktor keuangan dilihat dari rasio-rasio, di antaranya profitabilitas, leverage, solvabilitas, likuiditas, dan produktivitas.
  2. Faktor non keuangan. Faktor non keuangan meliputi lingkungan hidup, penjamin, stabilitas, regulasi, dan kebijakan akuntansi.
  3. Faktor lainnya yang turut mempengaruhi Peringkat Obligasi, yaitu manajemen laba.

Istilah terkait yang ini

Mau cari istilah lain? 🔍