Nilai Buku
Definisi Nilai Buku
"Nilai aset perusahaan yang tertera pada catatan perakunan, umumnya tidak sama dengan nilai pasar; biasanya, yang dicatat adalah harga ketika aset tersebut dibeli; setiap tahun nilai aset tersebut dikurangi atau didepresiasikan dan pengurangan nilai tersebut dibebankan pada pendapatan perusahaan; nilai buku adalah biaya dikurangi akumulasi depresiasi (book value)."
Otoritas Jasa Keuangan
Apa itu Nilai Buku?
Nilai Buku adalah nilai sebuah aset yang dinyatakan dalam pembukuan. Nilai buku biasanya dihitung dengan cara mengurangi nilai aset terhadap akumulasi depresiasi atau penyusutannya. Nilai buku juga dapat dihitung dengan mengurangi total aset dengan aset tidak berwujud dan liabilitas.
Tujuan Nilai Buku
Berikut adalah dua tujuan utama Nilai Buku, yaitu:
- Menunjukkan nilai rupiah dari aset suatu perusahaan yang akan diterima pemiliknya jika perusahaan tersebut dilikuidasi.
- Jika dibandingkan dengan nilai pasar, nilai buku akan memberikan pengertian apakah perusahaan tersebut akan dijual di atas harga pasar atau di bawahnya.
Contoh Penghitungan Nilai Buku
Berikut contoh penerapan penghitungan nilai buku suatu aset:
PT Laris Manis memiliki aset berupa komputer sebesar Rp500.000.000 yang dibeli di 3 Januari 2019. Perusahaan ini menggunakan metode penyusutan Metode Garis Lurus untuk menghitung besarnya penyusutan atas aset yang dimilikinya. Ditetapkan masa manfaat dari komputer tersebut adalah 5 tahun.
Maka penyusutan atas aset tersebut adalah Rp100.000.000 (Rp500.000.000 dibagi 5 tahun). Dengan demikian penyusutan komputer tersebut tiap tahun adalah sebesar Rp100.000.000. Akumulasi penyusutan pada 31 Desember 2021 adalah:
3 x Rp100.000.000 = Rp300.000.000
Maka nilai buku aset komputer yang dimiliki PT Laris Manis yang dilaporkan per 31 Desember 2021 adalah Rp200.000.000 dengan perhitungan sebagai berikut:
Rp500.000.000 - Rp300.000.000 = Rp200.000.000
Nilai buku aset suatu perusahaan pada periode tertentu bisa berbeda dengan perusahaan lainnya. Hal ini dikarenakan nilai buku suatu aset dipengaruhi oleh metode penyusutan yang digunakan. Jika satu perusahaan menggunakan metode garis lurus, hasilnya tentu akan berbeda dengan perusahaan yang menggunakan metode saldo menurun.
Istilah terkait yang ini
