Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Definisi Nilai Aktiva Bersih (NAB)
“merupakan salah satu tolak ukur dalam memantau hasil dari suatu reksa dana, NAB adalah nilai yang menggambarkan total kekayaan bersih reksa dana setiap harinya.”
Wikipedia
Apa itu Nilai Aktiva Bersih (NAB) dalam Investasi Reksa Dana?
NAB atau Nilai Aktiva Bersih adalah nilai yang menggambarkan total kekayaan bersih reksa dana setiap harinya jika diartikan secara sederhana. Dalam bahasa Inggris, NAB dikenal juga dengan istilah Net Asset Value (NAV).
Karena transaksi penjualan dan pembelian reksa dana dilakukan dalam satuan unit (atau rupiah yang dikonversikan dalam satuan unit), NAB secara lengkap disebut dengan istilah NAB/UP atau Nilai Aktiva Bersih per unit penyertaan, namun secara sederhana kerap disebut dengan istilah NAB saja.
NAB dalam investasi reksa dana sendiri selalu berubah setiap harinya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti transaksi pembelian dan penjualan reksa dana, harga pasar, hingga perubahan dana kelolaan. Harga dari NAB/UP juga bisa berubah ketika dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) ditingkatkan oleh manajer investasi (MI).
Total “Aktiva Bersih” berasal dari nilai pasar setiap jenis aset investasi seperti saham, obligasi, surat berharga pasar uang, serta deposito; ditambah dividen saham dan kupon obligasi, yang kemudian dikurangi dengan biaya operasional reksa dana seperti biaya MI, biaya bank kustodian, dan lainnya. Karena inilah, maka ia disebut ‘Aktiva Bersih’, karena telah dikurangi sejumlah biaya-biaya tersebut.
Cara Menghitung Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB/UP) bisa dihitung dengan cara yang sederhana yaitu total aktiva bersih keseluruhan dana dalam reksa dana dibagi total jumlah unit yang beredar.
Sesuai regulasi yang berlaku, pada hari pertama “Penawaran Umum” sebuah reksa dana, NAB/UP ditetapkan sebesar Rp1.000,- yang akan terus berubah sesuai dengan pergerakan nilainya.
Contoh penghitungan NAB:
Anda berinvestasi sebesar Rp1.000.000 di sebuah reksa dana saham dengan NAB awal senilai Rp1.000 per Unit Penyertaan. Maka, jumlah unit yang Anda miliki bisa ditetapkan setelah dana Rp10.000.000,- tersebut dikurangi fee (biaya) yang ditetapkan oleh Manajer Investasi (MI) bersangkutan, lalu dibagi dengan NAB awal.
Sebagai contoh jika biaya MI sebesar 0,1%, maka nilai investasi bersih Anda adalah Rp9.990.000 (setelah dikurangi biaya MI Rp10.000,-). Dibagi dengan NAB awal senilai Rp1.000,- per Unit Penyertaan, maka unit yang Anda miliki adalah sebanyak 9.990 unit.
Setelah beberapa lama, NAB reksa dana Anda akan berubah karena berbagai faktor yang telah dijelaskan sebelumnya menjadi Rp1.100,- per Unit Penyertaan yang bisa diartikan bahwa dana investasi bertumbuh sebesar 10%.
Seandainya Anda ingin menjual unit pada periode ini, maka penghitungan dananya adalah jumlah unit yang dimiliki dikalikan dengan NAB/UP saat itu yaitu: 9.990 unit x Rp1.100,- = Rp10.989.000,-.
Namun, total harga penjualan ini masih harus dikurangi dengan biaya penjualan (jika diberlakukan). Sebagai contoh jika biaya penjualan sebesar 0.15%, maka nilai bersih dari hasil penjualan unit reksa dana adalah Rp10.972.516,5.
Unit Penyertaan (UP)
Dalam NAB juga terdapat istilah Unit Penyertaan atau UP. UP ini adalah satuan yang dipakai dalam jual beli reksadana. Misalnya saat membeli emas, satuan yang dipakai adalah gram. Investor yang ingin membeli reksadana dapat membeli dalam jumlah unit atau rupiah yang kemudian dikonversi dalam satuan unit.
Manfaat dari NAB
NAB pada dasarnya adalah untuk menghitung satuan harga unit investasi dalam reksadana. Hal ini juga dapat disebut NAB/UP. Nilai NAB/UP berubah setiap harinya karena didasarkan pada penghitungan NPW (Nilai Pasar Wajar) yang berlaku. Faktor lain yang mempengaruhi perubahan NAB/UP adalah perubahan dana yang dikelola oleh MI atau Asset Under Management (AUM) mengalami peningkatan nilai. Fungsi dari NAB/UP adalah membantu kelancaran proses investasi. Dengan mengetahui NAB/UP, investor dapat menghitung dan memperkirakan berapa jumlah unit yang mampu dibeli.
Istilah terkait yang ini
