Ilmu Makroekonomi

Definisi Ilmu Makroekonomi

“Ilmu yang mempelajari perilaku dari ekonomi nasional maupun regional secara menyeluruh.”

Britannica

“Ilmu yang mempelajari fluktuasi dari siklus pendapatan dan pertumbuhan ekonomi, pengangguran, distribusi produksi dan pendapatan, inflasi, dan pasar keuangan. Sederhananya, ilmu yang mempelajari permintaan dan penawaran secara agregat.”

Gregory Mankiw

“Cabang ilmu ekonomi yang mempelajari ilmu ekonomi secara keseluruhan, meliputi pendapatan domestik bruto, tenaga kerja dan pengangguran, produktivitas, pertumbuhan ekonomi, anggaran pendapatan dan pengeluaran pemerintah, tingkat harga, inflasi, kebijakan fiskal dan moneter, neraca pembayaran dari nilai tukar, perdagangan internasional dan aliran modal, serta lainnya (macroeconomics).”

Otoritas Jasa Keuangan

Apa itu Makroekonomi?

Makroekonomi merupakan sebuah cabang dalam ilmu ekonomi yang mempelajari ekonomi secara keseluruhan, mengenai bagaimana ekonomi berperilaku dalam skala yang besar. Fenomena-fenomena yang dipelajari dalam ilmu makroekonomi meliputi inflasi, tingkat harga, tingkat pertumbuhan ekonomi, pendapatan nasional, produksi domestik bruto (PDB), dan perubahan di tingkat pengangguran.

School of Thoughts dalam Makroekonomi

Seperti ilmu pengetahuan kebanyakan, para ahli di bidang makroekonomi pun memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam memandang berbagai hal. Beberapa pandangan-pandangan terkenal dalam makroekonomi tersebut dirangkum sebagai berikut:

Ekonomi Klasik

Para ahli ekonomi di aliran klasik percaya bahwa harga, upah, dan tingkat bunga bersifat fleksibel dan bahwa pasar selalu jelas. Pandangan ini berdasar pada teori awal milik Adam Smith.

Ekonomi Keynesian

Ahli ekonomi di aliran ini berpegang pada hasil karya John Maynard Keynes. Para Keynesian berfokus pada permintaan agregat (aggregate demand) selaku faktor utama penyebab isu-isu seperti pengangguran dan siklus bisnis. Para ahli ekonomi Keynesian percaya bahwa siklus bisnis dapat dikelola dengan intervensi aktif dari pemerintah, melalui kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.

Ekonomi New-Keynesian

Merupakan penyempurnaan dari pandangan ekonomi Keynesian. Pandangan in menambahkan dasar mikroekonomi ke dalam pemahaman teori ekonomi, misalnya walaupun rumah tangga dan perusahaan beroperasi berdasarkan ekspektasi yang rasional, mereka masih harus menghadapi beberapa jenis kegagalan pasar, seperti sticky prices dan sticky wages.

Ekonomi Neoklasikal

Penganut ekonomi neoklasikal percaya bahwa pasar akan selalu berada dalam posisi ekuilibrium dan bahwa makroekonomi berfokus pada pertumbuhan faktor-faktor penawaran dan pengaruh dari penawaran uang (money supply) terhadap tingkat harga.

Perbedaan Makroekonomi dan Mikroekonomi

Secara sederhana, ruang lingkup yang dibicarakan dalam makroekonomi berbeda dengan mikroekonomi. Berdasarkan namanya saja kita tahu bahwa makroekonomi berbicara dengan lingkup yang lebih luas. Meskipun demikian, faktor-faktor yang dibicarakan di makroekonomi dapat juga berpengaruh dengan mikroekonomi, misalnya tingkat pengangguran yang dibicarakan di makroekonomi juga memengaruhi ketersediaan tenaga kerja yang menjadi fokus mikroekonomi.

Selain itu, terdapat perbedaan perilaku yang dapat terjadi dalam konteks mikroekonomi terhadap konteks makroekonomi. Salah satu contohnya adalah Paradox of Thrift yang diperkenalkan oleh Keynes. Secara individu, menabung merupakan kunci dalam membangun kekayaan (wealth). Namun demikian, secara agregat makroekonomi, apabila semua orang berperilaku yang sama (menabung), hal ini dapat justru berdampak pada perlambatan ekonomi dan berkurangnya kekayaan secara agregat.


Istilah terkait yang ini

Mau cari istilah lain? 🔍