Elastisitas Permintaan
Definisi Elastisitas Permintaan
"Tingkat tanggapan (respons) pembeli terhadap perubahan dalam harga; permintaan akan barang mewah dapat menurun secara drastis apabila harga dinaikkan; hal tersebut terjadi karena barang-barang seperti itu bukan merupakan kebutuhan pokok sehingga pembeliannya dapat ditunda; sebaliknya, permintaan akan barang dan jasa, seperti makanan, jasa telepon, dan operasi darurat di rumah sakit, dikatakan tidak elastis; permintaan barang atau jasa jenis itu diperkirakan tetap saja ada meskipun terjadi perubahan harga mengingat kebutuhan tersebut tidak dapat ditunda (elasticity of demand)."
Otoritas Jasa Keuangan
Apa Itu Elastisitas Permintaan?
Elastisitas permintaan (price elasticity of demand) adalah istilah dalam dunia ekonomi untuk menggambarkan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga dari barang tersebut.
Elastisitas permintaan adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya kepekaan dari perubahan jumlah permintaan barang apabila terjadi perubahan harga barang. Sebagai contoh, adanya penurunan harga dari suatu produk, entah itu barang atau jasa, maka hal ini berimbas pada meningkatnya jumlah permintaan terhadap barang atau jasa tersebut.
Mekanisme Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan dapat dilihat dari rasio persentase perubahan harga dengan perubahan permintaan barang atau jasa. Ada 2 (dua) penilaian atas elastisitas permintaan ini, yaitu:
- Apabila nilai elastisitas permintaan berada di atas angka 1, maka besaran permintaan barang dipengaruhi oleh besar dan kecilnya harga. Pada konteks ini, permintaan barang dikatakan elastis.
- Apabila nilai elastisitas permintaan berada di bawah angka 1, maka besaran permintaan barang atau jasa tidak dipengaruhi oleh besar dan kecilnya harga. Pada konteks ini, permintaan barang atau jasa dikatakan inelastis.
Ilustrasi Elastisitas Permintaan
Elastisitas penawaran umumnya terjadi pada komoditas yang memiliki substitusi, artinya komoditas tersebut memiliki pengganti atau alternatif lain. Sementara suatu komoditas dikatakan inelastis—artinya jumlah permintaan tidak dipengaruhi besar dan kecilnya harga—apabila ia tidak substansial.
Listrik misalnya, berapapun kenaikan tarif listrik, kondisi ini tidak serta merta menurunkan jumlah permintaan konsumen akan daya listrik. Konsumen akan tetap membayar biaya sesuai dengan tarif listrik yang telah ditentukan oleh produsen.
Hematnya, barang atau jasa yang bersifat inelastis umumnya merupakan kebutuhan dasar bagi konsumen, sehingga mau tak mau konsumen akan tetap membelinya.
Istilah terkait yang ini
