Business Continuity Planning (BCP)
Definisi Business Continuity Planning (BCP)
Petunjuk yang berisi langkah-langkah secara rinci mengenai organisasi, tanggung jawab,dan prosedur dalam upaya pencegahan dan pemulihan suatu sistem pembayaran pada saat terjadi gangguan yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal.
Otoritas Jasa Keuangan
Secara sederhana, perencanaan kelangsungan bisnis (Bahasa Inggris: business continuity planning, BCP) atau sebutan lainnya adalah disaster and recovery planning atau DRP), diciptakan untuk mencegah gangguan terhadap aktivitas bisnis normal. BCP dirancang untuk melindungi proses bisnis yang kritis dari kegagalan akibat dari bencana, yang dapat mengakibatkan hilangnya kemampuan perusahaan dalam melakukan proses bisnis secara normal. BCP merupakan suatu strategi untuk memperkecil efek gangguan dan untuk memungkinkan proses bisnis terus berlangsung.
Wikipedia
Langkah Penerapan Business Continuity Planning (BCP)
1. Pembuatan Rencana dan Ruang Lingkup
Pada tahapan ini, akan direncanakan semua elemen-elemen yang diperlukan saat bencana terjadi, seperti penanggung jawab ketika bencana terjadi, anggaran dana ketika terjadi bencana, hingga area kritis yang perlu dilindungi dan tetap berjalan. Area kritis yang termasuk dalam tahap ini seperti:
- Kebutuhan jaringan WAN, LAN, dan server komputer.
- Kebutuhan komunikasi data dan telekomunikasi.
- Ruang kerja darurat pasca bencana.
- Kebutuhan aplikasi, perangkat lunak, dan data (backup).
- Media dan record untuk menyimpan data-data penting.
- Sumber daya manusia sebagai petugas pasca bencana selama proses produksi.
2. Business Impact Assessment (BIA)
BIA digunakan untuk membantu unit bisnis memahami dampak dari bencana. Dampak dari bencana digolongkan dalam 2 jenis, yakni dampak yang bersifat kuantitatif (berhubungan dengan uang) serta dampak yang bersifat kualitatif (berhubungan dengan operasional). Lalu kedua dampak tersebut dianalisa, serta dibuat semacam panduan. Tahapan ini meliputi pelaksanaan analisa risiko dan menentukan dampak terhadap perusahaan jika potential kerugian yang teridentifikasi oleh analisa risiko benar-benar terjadi.
3. Pengembangan Business Continuity Plan
Proses pengembangan BCP meliputi rencana implementasi, rencana pengujian, dan pemeliharaan rencana yang dijalankan. Tahapan ini juga menentukan strategi pengoperasian alternatif untuk pemulihan bisnis dalam periode waktu pemulihan yang sudah ditentukan. Tindakan pemulihan bisnis biasanya dilaksanakan dengan menunjuk tim yang bertanggung jawab.
4. Persetujuan Rencana dan Implementasi
Dalam tahap ini, dilakukan pengujian mengenai BCP, tentang bagaimana sistem yang tersusun serta melakukan evaluasi dan juga perbaikan sistem di dalamnya. Selanjutnya dilakukan pelatihan dan sosialisasi BCP terhadap seluruh karyawan dan selanjutnya mengevaluasi hasil dari pelatihan tersebut. Langkah terakhir yaitu dibutuhkan persetujuan akhir dari manajemen senior.
Istilah terkait yang ini
