Amortisasi

Definisi Amortisasi

Prosedur akuntansi yang secara bertahap mengurangi nilai biaya dan suatu aktiva dengan umur manfaat terbatas atau aktiva tidak berwujud lain melalui pembebanan berkala ke pendapatan; amortisasi juga dapat berarti pengurangan utang dengan pembayaran pokok dan bunga secara teratur dengan jumlah tertentu sehingga pinjaman terbayar pada saat jatuh tempo (amortization; amorticement).

Otoritas Jasa Keuangan

Perbedaan Amortisasi dengan Depresi dan Deplesi

Meski sama-sama memiliki arti penyusutan sebuah objek, amortisasi berbeda dengan depresi dan deplesi. Jika depresi adalah biaya penyusutan aset tetap terhadap manfaatnya seperti contohnya kendaraan, deplesi adalah biaya penyusutan pada bidang pertambangan. Amortisasi adalah prosedur dimana terjadinya penyusutan pada pengurangan nilai aktiva tidak berwujud setiap periode akuntansi. Perusahaan melakukan penghapusan untuk aset tak berwujud melalui amortisasi seperti Goodwill. Contohnya adalah ketika sebuah perusahaan memiliki pinjaman sebesar Rp10.000.000 dan setiap tahun diangsur sebesar Rp500.000 selama 20 tahun, maka perusahaan tersebut sedang mengamortirsasi sampai pinjaman tersebut hilang.

Kapan Dimulainya Amortisasi

Amortisasi atas harta tak berwujud dimulai pada bulan pengeluaran, kecuali untuk bidang usaha tertentu yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK 248/PMK.03/2008 yaitu:

  1. Bidang usaha kehutanan, yaitu bidang usaha hutan, kawasan hutan dan hasil hutan yang tanamannya dapat berproduksi berkali-kali dan baru menghasilkan setelah ditanam lebih dari 1 (satu) tahun.
  2. Bidang usaha perkebunan tanaman keras, yaitu bidang usaha perkebunan yang tanamannya dapat berproduksi berkali-kali dan baru menghasilkan setelah ditanam lebih dari 1 (satu) tahun.
  3. Bidang usaha peternakan, yaitu bidang usaha peternakan dimana ternak dapat berproduksi berkali-kali dan baru dapat dijual setelah dipelihara sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun.

Amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya untuk bidang usaha tertentu dimulai pada bulang produksi komersial (bulan dimana penjualan mulai dilakukan).

Metode Amortisasi Secara Fiskal

Penghitungan Amortisasi secara fiskal diatur dalam pasal 11 A ayat UU Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan, metode amortisasi yang diperbolehkan secara fiskal adalah:

  1. Metode garis lurus (straight-line method), yaitu metode yang digunakan untuk menghitung amortisasi harta tak berwujud yang dilakukan pada bagian-bagian yang sama besar dengan cara menerapkan tarif amortisasi atas pengeluaran selama masa manfaat yang telah ditetapkan. 
  2. Metode saldo menurun (declining-balance method), yaitu metode yang digunakan untuk menghitung amortisasi dalam bagian-bagian yang menurun dengan cara menerapkan tarif amortisasi atas nilai sisa buku dan nilai sisa buku pada akhir masa manfaat harus diamortisasikan sekaligus.

Penggunan metode amortisasi dilakukan secara taat azas dan konsisten. Pengeluaran dilakukan sebelum perusahaan beroperasi komersial yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dapat dikapitalisasi kemudian diamortisasi dengan metode diatas.

Fungsi dan Manfaat Amortisasi

Pada dasarnya, Amortisasi memiliki fungsi sebagai acuan atau cerminan dari nilai kembali yang dihasilkan oleh aset tidak terwujud. Contohnya adalah ketika melakukan pinjaman dengan suatu cicilan tertentu, maka nilai amortisasinya dapat diketahui akan sebesar jumlah cicilan yang harus dibayarkan tersebut. 

Perhitungan nilai amortisasi bermanfaat sebagai acuan untuk menyusun laporan keuangan suatu perusahaan dalam kondisi sebenarnya. Tidak hanya itu saja, Amortisasi juga memiliki manfaat dalam bidang pinjaman. Dengan memahami tabel amortisasi, maka kamu akan lebih mudah untuk mengevaluasi berbagai opsi pinjaman dan mengukur biaya sebenarnya dari apa yang kamu beli atau pinjam.

Contoh Amortisasi

Berikut beberapa contoh dari pembayaran amortisasi, yaitu:

  • Tagihan bulanan pembayaran kredit kendaraan
  • Pinjaman KPR
  • Pinjaman KPA
  • Pinjaman Kartu Kredit
  • dll

Cara Hitung Amortisasi

Pada dasarnya, amortisasi mengharuskan perusahaan untuk melakukan pembayaran utang yang didalamnya termasuk pembayaran pokok pinjaman (principal) serta pembayaran bunganya (interest). Pembayaran pokok disini dimaksudkan sebagai saldo utang yang beredar dan harus dilunasi perusahaan. Semakin banyak jumlah pokok yang dibayar, maka semakin menurun pembayaran bunganya, dan lama-kelamaan porsi bunga yang wajib dibayarkan juga akan mengalami pengurangan, namun untuk pembayaran jumlah pokoknya meningkat. Berikut cara menghitung Amortisasi:

Cara Hitung Amortisasi Pinjaman Bulan Pertama

Untuk dapat menghitung amortisasi di bulan pertama, setidaknya ada 6 tahapan yang harus dilakukan secara berurutan agar tidak terjadi kesalahan perhitungan. Langkah - langkah tersebut terdiri dari:

  • mengumpulkan data yang meliputi suku bunga, pokok pinjaman, dan tenor pinjaman.
  • mempersiapkan kertas atau lembar kerja berupa spreadsheet.
  • menentukan pinjaman pada bulan sebelumnya dan menghitung jumlah angsuran.

    Rumus Jumlah Angsuran= P x (i /12) / 1 – (1+(i /12) - t)

    Keterangan
    P: Pokok pinjaman
    I:  Suku bunga
    t: Tenor  atau jangka waktu pinjamannya. 

  • mengkalkulasi angsuran bunga.

    Rumus Angsuran Bunga= Saldo Pinjaman Bulan Sebelumnya × Suku Bunga × (30/360)

  • Menghitung angsuran pokok.

    Rumus Angsuran Pokok= Total Angsuran – Angsuran Bunga

  • Menghitung saldo pinjaman.

    Rumus Saldo Pinjaman= Saldo Pinjaman Bulan Sebelumnya – Angsuran Pokok.

Cara Hitung Amortisasi Pinjaman Secara Keseluruhan

Menghitung amortisasi pada bulan kedua dan seterusnya dapat dilakukan dengan  menggunakan lembar kerja spreadsheet atau tabel amortisasi yang telah dibuat pada langkah kedua. Melalui lembar kerja tersebut, kamu dapat mengetahui langsung jika nilai angsuran pokoknya tiap bulan bertambah, sedangkan nilai angsuran bunganya semakin menurun, serta juga dapat melihat saldo pinjaman yang nilainya akan terus berkurang setiap angsuran dibayarkan.


Istilah terkait yang ini

Mau cari istilah lain? 🔍